Dirimu

Dirimu
Dicky Syahbandinata, 26 September 2008

Kalau bahasa ini sulit dimengerti bagimu, baca saja perlahan, nanti juga akan mengerti.
Akui saja kalau memang bahasa ini sulit dimengerti kalau memang dirimu sulit mengerti.

Pernahkah terbayang oleh “anda” bahwa mungkin terjadi saat dirimu itu bukanlah dirimu. Kondisi yang mungkin saja tidak disengaja bahkan tidak disadari, atau mungkin malah disengaja dan disadari.

Karena bukan,
Bukan sesuatu yang kau kenakan yang membuat orang akan takut kepadamu
Bukan tingkah rekayasamu yang kau harap membuat selainmu melihatmu dengan cara yang engkau inginkan
Bukan juga lafal dari lidah yang kau atur sedemikian yang kau pikir akan membangun cermin dirimu.
Tampaknya bukan.

Percuma,
Sudahkah kau sadar, kalau hampir semua tingkah laku manusia didunia ini ternyata lebih banyak yang diatur sedemikian sehingga mereka seolah ingin memposisikan dirinya agar bertindak sebagai peran yang diinginkannya?
Sudah jugakah kau sadar, kalau ternyata mungkin kau pun melakukan tingkah itu?
Aku sadar, dan jika kamupun sadar pastilah akan berpikir sama sepertiku.
Kalau itu semua percuma.

Bahkan,
Hingga lahiriah dirimupun ternyata mungkin saja bukan dirimu,
Bisa tinggi, karena rajin olahraga
Bisa gemuk, karena banyak makan
Bisa hitam, karena berjemur
Bisa putih, karena perawatan
Gen katamu? Kalau kataku itu hanya jawaban orang putus asa yang sudah berusaha tapi tak sampai.

Hi hi hi..
Kasihan dirimu, lihat... Seratus... Seribu... Sejuta orang bahkan semua mahluk pun tak akan ada yang memandang dirimu sebagai apa yang kau inginkan, jika tampilan dirimu itu bukanlah dirimu... Setidaknya setelah mereka sadar.

Jadilah dirimu, bukan dari yang kau kenakan.

Tirani

Apa itu tirani? Sejujurnya saya sendiri tidak tahu pastinya arti kata itu. Banyak orang bilang pemerintahan soeharto dulu itu tirani, atau hitler dulu itu juga tirani, atau banyak lagi profil kepemimpinan yang disebut tirani. Tapi yang pasti biasanya disuatu sisi kepemimpinan akan ada yang bilang itu tirani atau ada juga yang justru bilang tidak.

Akhirnya saya berkesimpulan, anggapan suatu kepemimpinan tirani atau bukan hanya dari sisi mana orang yang berbicara, kalau orang itu tertindas ya dia akan bilang itu tirani, tapi sebaliknya kalo justru dengan kepemimpinan itu dia bisa sukses dengan menjilat dari bawah sampe atas terus berhasil ya itu sih rejeki dia, dan yang pasti dia ngga bakalan bilang kalo itu tirani.

Sekarang ada lagi pertanyannya, tertindas itu apa?Ya banyak hal sih yang bisa membuat orang merasa tertindas, yang pasti juga yang tertindas itu adalah korban.

Nah ini lagi, korban tuh apa?
korban tuh ada 2, ada yang berontak kalo jadi korban, ada juga yang ngga berani apa – apa, jadi Cuma diem.Mau tau kenapa dulu Indonesia bisa merdeka? Karena dulu orang – orang indonesia yang tertindas dan jadi korban berani berontak, walau dengan kekuatan seadanya. Kalo dulu bangsa indonesia diem aja??, ya bisa jawab sendiri kali.